Murotal Surat An-Nisa' Ayat 148 s/d - Sheikh Khalid al-Ghamdi

Note: Kaaba during annual washing before hajj
Wawancara dengan Syaikh Khalid al-Ghamdi :

Wahai Syaikh, apakah anda berkenan menceritakan kepada kami tentang diri anda? Tentang perjalanan belajar anda? Dan tentang penunjukan anda sebagai Imam Masjidil Haram? Kemudian, kapan penunjukan itu terjadi?
Pertama, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada anda atas dukungan dan atas pertemuan ini, dan saya berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar menjadikan pertemuan ini penuh barokah.
Adapun saya, nama lengkap saya adalah Khalid bin Ali Al Ghamidi. Saya lahir di Makkah al Mukarramah, kota yang senantiasa dimuliakan dan dijaga oleh Alloh. Alhamdulillah, Saya menempuh pendidikan dasar, mutawasithah, dan tsanawiyah juga di Makkah.
Kemudian saya lulus dari Universitas Ummul Qurra Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, di jurusan Al Kitab dan Sunnah. Dan Alhamdulillah, saya meraih gelar Magister dalam bidang qiroah dan gelar doktoral dalam bidang tafsir.
Saya ditunjuk sebagai ketua Jurusan qiroah sudah sejak lama, kemudian saya ditunjuk sebagai hakim di  fakultas Ushuluddin hingga sekarang dan ini adalah ketiga kalinya saya menjabat sebagai hakim di Fakultas ini.
Adapun penunjukan saya sebagai imam Masjidil Haram adalah pada tanggal 25 Dzulhijjah 1428 H dengan pertolongan Alloh Azza wa Jalla. Dan ini merupakan kehormatan bagi saya. Sebuah kehormatan yang Alloh berikan kepada saya yakni menjadi Imam kaum muslimin di Masjidil Haram.
Pertama-tama dan terakhir saya bersyukur kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala atas keutamaan yang sangat besar ini. Kemudian saya juga berterimakasih kepada pemerintah, semoga Alloh membalas mereka dengan kebaikan atas kepercayaan ini dan telah berhusnudzon kepada saya, dan InsyaAlloh saya akan berusaha untuk berbuat sebaik-baiknya. Dan saya juga berterimakasih kepada orang tua saya yang mulia, yang telah memberikan pengaruh baik dalam kehidupan saya. Tak lupa terimakasih saya kepada istri, anak-anak saya, yang telah memberikan dukungan kepada saya. Ini semua hanyalah karunia Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Berawal dari Imam Masjid Al Amira, Syaikhah Al Khalidiyah, hingga menjadi Imam Masjidil Haram, bagaimana perasaan anda ketika mendengar kabar tersebut?

Saya tidak dapat menggambarkan perasaan saya karena ini adalah hal yang tidak bisa dilukiskan. Sebenarnya ini adalah hal yang sangat besar karena saya dulunya adalah seorang imam di sebuah masjid kecil dengan jumlah jamaah sholat yang sedikit. Kemudian sekarang, saya menjadi imam didepan ratusan ribu jamaah kaum muslimin. Bahkan pada hari-hari haji, saya memimpin jutaan jamaah shalat. Ini adalah perkara yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat dibayangkan, oleh karena itu saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya.
Saya yakin bahwa ini semua adalah karunia dari Allah Azza wa Jalla dan saya tidak berhenti bersyukur kepada-Nya. Saya bersyukur atas nikmat yang besar tersebut, yaitu mengimami kaum muslimin di tempat ini, tempat yang paling suci dan tempat paling bersih dimuka bumi. Segala puji hanya bagi Rabb semesta alam dan tidak ada yang semisal dengan Nya
Apakah menjadi imam di Masjidil Haram adalah cita-cita anda?
Ya, ini adalah cita-cita saya, dan tidak diragukan lagi bahwa saya inginmenjadi seperti  ini, memimpin orang-orang, memimpin jutaan orang dalam shalat. Namun, karunia ini datang dari Alloh tanpa saya cari-cari atau meminta-minta. Ini adalah anugerah dari alloh, takdir yang Alloh tuliskan bagi saya.
Sebelum saya menjadi imam di Masjidil Haram, saya menjadi imam  di masjid kecil sekitar lima tahun lamanya. Kemudian saya menjadi imam pada musim haji. Anda tahu bahwa masjid kecil itu sangatlah kecil jika dibanding Masjidil Haram pada waktu musim haji. Alhamdulillah, ketika saya ditunjuk untuk menjadi imam di Masjidil Haram, saya telah berpengalaman dalam mengimami orang yang jumlahnya sangat banyak.
Shalat apakah yang anda pimpin pertama kali ketika menjadi imam di Masjidil haram?Kapan itu terjadi? Dan apa yang anda rasakan ketika anda pertama kali menjadi imam di haram?
Shalat pertama yang saya pimpin ketika itu adalah shalat dzuhur pada hari Rabu 23 Dzulhijah 1428 H. Dan shalat jahriyah pertama yang saya pimpin adalah shalat isya’ pada hari Ahad 27 Dzulhijah 1428 H.
Dan diantara keajaiban pada waktu itu adalah, kecocokan yang terjadi pada shalat Isya pertama dengan ayat yang saya baca. Pada waktu itu saya membaca firman Alloh dalam surat Yunus: 58
Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
Ini adalah sesuatu yang ajaib, padahal dari awal, saya tidak berniat untuk membaca ayat tersebut secara khusus. Itu semua semata-mata datang dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Bagi saya, hal itu adalah sesuatu yang sedikit menakutkan, ajaib dan aneh. Seakan-akan hati saya ingin keluar dari tempatnya. Namun, kekuatan Alloh Subhanahu wa Ta’ala -lah yang mengokohkan saya. Itu terjadi karena waktu itu adalah pertama kali saya memimpin sholat didepan ribuan jamaah yang sedang berhaji. Ketika saya pertama kali bertakbir saya merasakan takut dan tidak karuan. Tetapi ketika saya mulai membaca Al Fatihah dan ayat-ayat dari surat Yunus, saya mulai merasa tenang dan Alhamdulillah ini semua berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Apa alasan anda berkunjung ke Afrika?
Ada undangan dari saudara kita kaum muslimin di Afrika Selatan, khususnya di wilayah Durban dari Yayasan Al Anshar dan kaum muslimin yang berada di Johanesburg, dan juga di Cape Town. Dan kota-kota inilah yang akan saya kunjungi dengan izin Alloh. Dimana sebelumnya undangan ini telah mereka sampaikan kepada pihak kementrian Saudi dan mendapatkan  sambutan dengan baik,
Maka saya datang kesana untuk menyampaikan dakwah yang penuh berkah ini, dan harapan saya, semoga Alloh Ta’ala menunjukkan hasil baik dari semua ini Insya Alloh.
Diterjemahkan oleh Candra dan dikoreksi oleh Al Ustadz Hasan Bashri. Diterjemahkan dari http://www.haramainrecordings.com/




Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
(surat yunus 57)

0 komentar:

Posting Komentar

Murottal Quran 30 Juz Sheikh Maahir Al Mu'ayqali

Shalat Tepat Waktu !

KOLEKSI CERAMAH MP 3

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Al Qur'anku

Mushaf Al Qur'an

Jazakumullah Khayran

Daftar Isi

Al Qur'an dan Murotal

TvQuran

Kajian Ilmu Tajwid